Kamis, 22 Agustus 2013

Motivasi penyemangat


Bersikap Apa Adanya


Written By Wawan Setiawan on Wednesday, October 3, 2012 | 11:18 PM

Tanpa kita sadari hidup ini bagai melewati jalanan yang penuh dengan berbagai rintangan menghadang. Sebagian orang terlena dan jatuh dalam kubangan rintangan hidup. Beban kehidupan yang berat alasannya. Padahal bukanlah itu salah satu penyebabnya. Penyebabnya adalah ketidakmampuan untuk jujur dan berterus terang dan bersikap apa adanya. Berterus terang kepada siapa? Kepada diri sendiri, orang lain dan kepada Tuhan semesta alam.

Bersikaplah apa adanya. Ikuti suara hati dan jujur dan berterus terang kepada diri sendiri. Ketika kita menemukan kesulitan hidup, janganlah menolak apa yang dibisikan oleh suara hati kita. Saya yakin suara hati anda berbunyi "ayolah cari cara, tanyakan kepada orang lain". Namun karena sikap kita yang tidak jujur dan tidak mau jujur kepada diri sendiri, kita lebih memilih berpura-pura bisa daripada takut di bilang bodoh karena harus bertanya dan belajar pada orang lain.

Bersikap apa adanya bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semua manusia pasti membutuhkan orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tidak mungkinlah manusia melakukan segala keinginannya seorang diri. Untuk itu kita harus bisa menjaga hubungan baik dengan setiap orang. Persahabatan ada karena sebuah keakraban, sedangkan keakraban muncul ketika ada sikap saling menerima satu sama lain, dan hanya dengan jujur dan bersikap terus teranglah kita akan bisa menerima satu sama lain.

Dan satu lagi, kita juga dituntun harus bisa jujur dan berterus terang kepada Tuhan. Ketika dilanda kesulitan hidup berterus teranglah akan kemampuan manusia yang serba terbatas. Mintalah keuatan dan pertolonganNya. Namun mereka banyak yang tidak jujur kepada Tuhannya. Ketika dilanda kesulitan hidup alih-alih meminta bantuan kepadaNya mereka justru menjauh dariNya dan mencari pertolongan selainNya. Harsunya jujur dan berterus terang lah bahwa walaupun kita makhluknya yang paling sempurna namun kita tetap saja lemah di hadapan Tuhan, hanya dengan pertolonganNya lah semua kesulitan itu bisa segera hilang dari hidup kita.

Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah tiruannya dan segera layu. kita tetap saja menyukainya. Mengapa? Karena ada detak kehidupan alam di sana. Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati. Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. Anda bisa memilih untuk hidup apa adanya; dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini. Atau. hidup berpura-pura dalam dunia ilusi. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah apa adanya.

Semoga bermanfaat.
Salam sukses



 

Kisah Bunga Putih yang Indah


Written By Wawan Setiawan on Sunday, October 28, 2012 | 10:40 PM

Alkisah sebuah bunga putih berwarna indah hidup dalam tumbuh di antara tanah yang dipenuhi dengan semak duri. Ia tumbuh dan berkembang berbeda secata fisik dengan tumbuhan lain yang hidup disana.

Dengan perasaan sinis kepada diri sendiri, bunga putih itu merasa bahwa dirinya adalah sosok tumbuhan yang aneh dan buruk rupa. Para semak dan pohon tidak pernah memandangi keelokannya.

Pada suatu hari ia bertemu dengan sahabatnya kupu-kupu. Ia bertanya kepada kupu-kupu, "wahai kupu-kupu mengapa aku ditakdirkan Tuhan dengan rupa seperti ini. Seperti nya aku di abaikan oleh kawan-kawanku karena rupaku yang jelek dan berbeda dengan orang lain."

Lantas kupu-kupu itu menjawab, "sebenarnya kau itu adalah tumbuhan terindah yang pernah ada di taman ini. Kau adalah bunga terindah disini. Mereka tidak memperhatikanmu karena mereka iri akan keelokan warnamu. Kau bukanlah bunga aneh wahai bunga putih, melainkan kau adalah bunga terindah yang pernah ada di dunia ini."

Mendengar jawaban sang kupu-kupu bunga putih itu merasa kaget dan terkejut. Akhirnya Bunga putih pun sadar,dan pada akhirnya ia bersyukur atas keadaan dirinya.

Pesan Moral

Terkadang kehidupan kita merasa seperti yang di alami si bunga putih. Memiliki banyak kekurangan ini dan itu padahal sebenarnaya kita adalah makhluk unik yang memiliki perbedaan dan kemampuan yang berbeda dari orang lain. Dengan perbedaan itu kita bisa menjadi manusia paling mulia jika saja kita menyadari.

Mulai sekarang STOP meremehkan diri sendiri, saatnya bangkit dan tunjukan bahwa dengan Tuhan menciptakan kita dengan kemampuan yang berbeda dengan orang lain kita bisa menjadi jauh lebih baik dari orang lain.




 

Antara Sepeda Tua dan Pemuda Kampung


Written By Wawan Setiawan on Monday, February 25, 2013 | 7:36 AM

Pagi hari yang cerah menyambut setiap ayunan langkah menapak bumi mencari ridha Ilahi. Ku awali pagi itu dengan mengucap puji syukur sembari sesekali melihat bapak sibuk berbenah dengan barang-barang mungil dan siap mengayunkan sepeda tua. Bapakku seorang penjual asongan keliling yang berusaha dengan gigih mencari sekeping rupiah demi mendapatkan sesuap nasi dan seteguk air untuk anak isteri tercinta.

Pemuda kampung BerjuangSementara aku sibuk dengan buku-buku kusam sesekali menepuk membersihkan debu yang menempel. Aku pun siap menuju ke gedung tempat ku menimba ilmu. Aku berjalan dan terus berjalan, ku ambil sambil berlari ke arah sepeda mungil pemberian bapak yang didapat dari barang rongsok.

Walau pun barang usang aku cinta sepeda itu. Ku ayunkan sambil sesekali melihat jam. "Haduhh. Mak, Pak aku telat nih". Ku terus mengayunkan menuju tempat penitipan sepeda yang jaraknya kurang lebih 1 km dari tempat tinggal. Dari sana aku langsung mencari mobil kendaraan umum tuk antarkanku menuju gedung tua tempat ku belajar.

Perjuangan seorang anak laki-laki, anak lelaki yang tak lebih dari seorang anak kampung miskin, jelek, item, jerawatan, dan tak punya apa-apa. Uang jajan pun rasa-rasanya cuma cukup buat sekali makan di sekolah. Ibu memberikan lembaran rupiah per-hari 4 ribu rupiah yang ku pergunakan untuk ongkos naik kendaraan umum 2 ribu berangkat-pulang, 500 rupiah buat ingkos nitipin sepeda sisanya Rp. 1.500 buatku jajan di sekolah. Ya cuma sekali makan. Seriusss :D.

Tapi bagiku hidup dalam kondisi pahit seperti itu lantas membuatku hidup pesimis. Tidak! Sejak kecil aku punya impian untuk bisa mengangkat keadaan keluarga terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Impianku terus terpelihara dengan baik dalam alam bawah sadar hingga saat ini. Semangat yang bergejolak akan terus berkobar selamanya sampai aku bisa mendapatkan semua yang ku impikan.

Aku percaya bahwa pencapaian seseorang itu tidak harus bergantung pada latar belakangnya. Ini semua tentang ketekunan dan kegigihan. Ya aku sangat percaya itu! Betapa banyak orang-orang yang dulunya berasal dari orang yang punya latar belakang buruk namun bisa meraih sukses dalam hidupnya. Hanya ada satu kata yang selalu ada dalam pikiran, "BERHASIL".

Aku ingin mengutip salah satu pendapat dari salah satu miliarder asal negeri paman sam, Donald Trump,

"Jika anda terlahir miskin itu bukan salah anda tapi jika anda mati miskin itu jelas salah anda."






 

Kisah Motivasi Penyemangat Hidup


Written By Wawan Setiawan on Wednesday, October 17, 2012 | 11:36 PM

Ada sebuah kisah motivasi penyemangat hidup tentang seekor kupu-kupu mungil yang berjuang melepaskan diri dari kepompong tempat calon kupu-kupu tersebut hidup. Seekor lelaki sedang mengamati proses perubahan kepompong menjadi kupu-kupu yang indah.

Ketika terlihat seonggok kepompong di dalam sebuah tangkai pohon ia sejenak menghentikan langkah kakinya untuk melihat proses seekor kepompong menjadi kupu-kupu yang indah.

Ketika sang calon kupu-kupu berusaha melewati sebuah lubang kecil dari kepomong tempat ia hidup, lelaki itu semakin terkesima melihat dan akan terus mengamati sampai proses akhir yaitu jadilah seekor kupu-kupu.

Dengan susah payah rupanya calon kupu-kupu itu terus mendorong dirinya keluar dari kepompong.. Melihat calon kupu-kupu yang kewalahan ketika sudah hendak sampai di ujung, lelaki itu memutuskan untuk membantunya keluar yaitu dengan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Lelaki tersebut terus mengamati dan berharap sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang seiiring dengan berjalannya waktu.

Namun sungguh disayangkan, kupu-kupu tersebut tetap merangkak dengan tubuh gembungnya dengan sayap yang mengkerut.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Hikmah dari cerita di atas adalah :

"Tuhan memberikan kita kebahagiaan dengan serangkaian proses yang pasti melelahkan. kebanyakan kita tidak mengerti, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, kenyataannya itulah yang terbaik untuk kita"

Saya memohon Kekuatan … Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.
Saya memohon Kebijakan … Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
Saya memohon Kemakmuran … Dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.
Saya memohon Keteguhan Hati … Dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.
Saya memohon Cinta … Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Saya memohon Kemurahan/Kebaikan Hati … Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.



BACA JUGA : 1. ingin jadi jutawan cari tau tentang apa itu BITCOIN

 2.Jangan lupa juga dogcoin pesaing bitcoin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar